Tuesday, December 20, 2011

PERINGATAN HARI ULANG TAHUN DHARMA WANITA PERSATUAN


Pada tanggal 20 Desember 2011 yang lalu, telah di selenggarakan Peringatan Hari Ulang Tahun Dharma Wanita Persatuan ke -12 yang dilaksanakan di KBRI Tervuren, Brussel. Peringatan Hari Ulang Tahun Dharma Wanita Persatuan ini dihadiri oleh Penasihat DWP, Ketua DWP Brussel, Pengurus beserta Anggota DWP serta dihadiri pula oleh Staf KBRI Brussel.

Peringatan Hari Ulang Tahun Dharma Wanita Persatuan dilaksanakan dengan rangkaian kegiatan berupa  upacara bendera, perlombaan dan tanam pohon.


Pada Upacara Bendera, telah dibacakan  Sambutan Ketua Dharma Wanita Persatuan Pusat yang di bacakan oleh Ketua Dharma Wanita Persatuan Brussel Ibu Sartika Oegroseno. Setelah Upacara selesai, dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng. Pemotongan tumpeng yang oleh Pembina Dharma Wanita Persatuan Brussel Bapak Duta Besar Arif Havas Oegroseno diberikan kepada Ketua dan anggota Dharma Wanita Persatuan  tertua yaitu Ibu Sartika Oegroseno dan Ibu Cecilia Adirono. 



Perlombaan yang diadakan adalah perlombaan merangkai bunga dan perlombaan membuat salad.  Acara berlangsung dengan meriah yang diikuti oleh beberapa anggota DWP Brussel dengan penuh semangat. Adapun perlombaan berlangsung selama kurang lebih 40 menit dan para peserta lomba berusaha menampilkan keahlian masing-masing baik dalam hal merangkai bunga dan membuat salad untuk mencapai hasil  yang terbaik dan memuaskan.  Para juri adalah beberapa anggota yang memiliki keahilan dalam kedua bidang yang dilombakan tersebut. Setelah melakukan penilaian dengan seksama, para juri berhasil menentukan para juara lomba.

Sebagai puncak acara HUT Dharma Wanita Persatuan ditandai dengan penanaman pohon Cherry di halaman KBRI Tervuren.  Walaupun cuaca sangat dingin yang berkisar sekitar 8 derajat celcius, namun Ibu- ibu Pengurus DWP terlihat antusias melaksanakan penanaman pohon tersebut.


Acara kemudian dilanjutkan dengan Pertemuan anggota dan makan siang bersama yang berlangsung dalam suasana penuh kehangatan dan kekeluargaan yang merefleksikan hubungan yang sangat erat diantara pengurus dan anggota DWP.

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, rangkaian kegiatan HUT Dharma Wanita Persatuan tahun ini berlangsung dengan lancar dan sukses. Hal ini adalah berkat kerja sama yang baik antara Pengurus dengan Anggota DWP Brussel serta dukungan dari KBRI Brussel.
Dirgahayu Dharma Wanita Persatuan .

Wednesday, December 7, 2011

TAMASYA (Taman Anak Masyarakat Indonesia Belgia)

Pendidikan adalah usaha yang terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan dalam hal pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
Anggota keluarga sangat mempunyai peran penting dalam hal pengajaran yang amat mendalam, sering kali lebih mendalam dari yang disadari mereka, walaupun pengajaran anggota keluarga berjalan secara tidak resmi.  Berdasarkan semangat untuk memajukan putra bangsa Indonesia khususnya yang bermukim diluar negeri, telah terbentuk program “TAMASYA” (Taman Anak Masyarakat Indonesia Belgia), yang secara informal telah disosialisasikan pada bulan November 2011.  Dimulai dengan diadakannya Seminar Parenting, dengan peserta seluruh anggota Dharma Wanita Persatuan Brussel dan sebagai pembicara dalam acara seminar tersebut adalah Bapak Andi Yudha (Pemerhati Kreatifitas Anak). 
Program TAMASYA ini disambut baik oleh masyarakat Indonesia di Belgia.  Dimana kegiatan program tamasya ini akan diadakan secara berkala dua minggu sekali setiap bulannya, indoor dan outdoor.  Dalam program ini akan dititik beratkan kepada unsur GSG (Gerak Suara dan Gambar) dengan mengikuti tema antara lain hari-hari bersejarah Indonesia, budaya dan seni Indonesia.  Selain itu dalam program ini anak-anak juga akan diberikan kebebasan dalam hal menulis atau “Creative Writing”.   Semua hasil dari anak-anak tersebut akan ditampilkan dalam acara Hari Anak Indonesia dalam bentuk “Pameran dan Festival”.

Program ini telah secara resmi dibuka pada tanggal 7 Desember 2011.  Pembina DWP Brussel, Bapak Arif Havas Oegroseno juga memberikan sambutan yang menitik beratkan kepada pendidikan anak luar sekolah.  Acara ini juga  menampilkan gamelan dan angklung oleh anak-anak Indonesia di Belgia, asuhan Pak Made Wardana serta acara GSG (Gerak Suara dan Gambar) yang langsung dipandu oleh Kak Andi Yudha.
Dengan akan diadakannya juga program TOT (Training Of Trainer) dalam program “TAMASYA” ini, diharapkan program ini dapat dijalankan terus dan berkesinambungan oleh para orang tua dan remaja yang dengan suka rela membantu untuk menunjang program KBRI  dalam hal pembinaan anak-anak Indonesia di Belgia.

Tuesday, November 29, 2011

Demonstrasi Decopage oleh Ny. Mira Hartulisyoso

Di akhir masa tugas suami sebagai seorang Atase Pertanian di KBRI Brussel yang akan segera kembali ke Indonesia, Ny. Mira Hartulisyoso menyempatkan diri untuk melakukan demonstrasi decopage pada pertemuan anggota DWP KBRI Brussel pada bulan November 2011. Decopage sebenarnya merupakan keterampilan yang dapat dipergunakan untuk memperbaharui tampilan barang-barang di rumah anda seperti vas bunga bening agar dapat menjadi bermotif sesuai dengan yang kita inginkan.


Bahan-bahan yang dibutuhkan dalam demonstrasi decopage berupa lem vernish, adhesive tape, gunting, sikat/kuas, lem PVA. Media pendukung antara lain kayu , kardus, besi, plastik, kaca, gelas, rotan, logam, dan kain. Namun menurut pengalaman Ny. Mira dasar kayu/terakota memberikan hasil lebih baik dibandingkan dengan media lainnya. Ny. Mira mempraktekan 2 (dua) teknik decopage yaitu teknik robek kertas  dan teknik dengan kertas tisu. Ibu-ibu yang hadir dapat memilih teknik yang menurut mereka anggap lebih mudah.

Tuesday, October 25, 2011

DHARMAWISATA DWP KBRI BRUSSEL KE KOTA CALAIS



Di akhir Oktober 2011, ibu-ibu Pengurus DWP, anggota dan masyarakat sekitar 75 orang menyambut musim gugur dengan melakukan kegiatan wisata perjalanan menuju sebuah kota di utara Perancis yaitu Calais.

Calais adalah sebuah kota menghadap selat Dover, titik tersempit di Selat Inggris yang hanya 34 km ( 21mil ) lebar di sini dan adalah kota terdekat Perancis ke Inggris. Hampir seluruh kota dihancurkan oleh pemboman selama Perang Dunia II. Kini pusat kota didominasi oleh balai kota yang khas, dibangun dalam gaya Renaisans Flemish (dan terlihat baik ke laut). Langsung di depan balai kota adalah patung Burger Calais (Perancis Les Bourgeois de Calais) oleh Aguste Rodin. Di selatan stasiun kereta api di sebuah taman kecil terletak Markas militer Jerman masa perang kini terbuka untuk umum sebagai sebuah museum perang.

Sebagian besar ibu-ibu dengan berjalan kaki mengunjungi bagian lama kota Calais (Calais Noord) dimana terletak di sebuah pulau buatan yang dikelilingi oleh kanal-kanal dan pelabuhan. Acara ini ditutup dengan kunjungan ke sebuah Shopping Center L'Usine Cote d'Opale adalah sebuah shopping center yang cukup besar di kota tersebut untuk sekedar mencari oleh-oleh dan melepas lelah. Semoga kegiatan wisata perjalanan tahun ini dapat menambah wawasan, meningkatkan rasa kebersamaan dan silahturahmi antara ibu-ibu pengurus, anggota DWP dan masyarakat di Brussel. 

Thursday, September 22, 2011

Workshop “Batik Celup dan Glass Painting”

Pada hari selasa tanggal 22 September 2011 telah diadakan workshop “Batik Celup dan Glass Painting” di Wisma Indonesia Tramlaan, Brussel.  Acara ini dibawakan oleh Ibu Barli dari Bale Seni Barli, Bandung yang sedang berkunjung ke Belgia.  Hampir seluruh pengurus dan anggota DWP KBRI Brussel terlibat dalam acara yang menarik ini. Terlihat peserta sangat antusias untuk mendengarkan dahulu keterangan cara mencelup batik dan mewarnai gelas kaca dengan cat acrylic yang dilanjutkan dengan workshop bersama. 

Batik celup juga terkenal dengan nama jumputan.  Sangat menarik cara pembuatannya, karena hanya dengan kain dengan dasar warna putih dan diikat dengan elastis dan dicelupkan di air yang sudah disediakan dengan berbagai macam warna. Workshop glass painting juga tidak kalah menariknya dan sangat mudah.  Gelas kaca dimasukan kertas bergambar didalamnya dan selanjutnya diwarnai atau dilukis dengan kuas mengikuti gambar yang telah dibuat dengan cat khusus. 

Semua peralatan yang dibutuhkan untuk membuat batik celup dan glass painting dapat dibeli di art shop dimana saja dengan biaya yang sangat murah. Mudah-mudahan kegiatan ini dapat memberikan wawasan dan menambah pengetahuan serta pelestarian budaya Indonesia kepada seluruh anggota DWP KBRI Brussel

Tuesday, September 20, 2011

PERTUNJUKAN PERDANA “ADISTRI” (GAMELAN DWP KBRI BRUSSEL)



Pada Resepsi Diplomatik HUT RI yang ke 66 yang di adakan pada tanggal 20 September 2011 di The Hotel, Brussel, ibu- ibu dari Dharma Wanita Persatuan KBRI Brussel untuk pertama kalinya tampil di hadapan publik. Setelah berlatih selama kurang lebih 8 bulan di bawah bimbingan Bapak Made Agus Wardana, akhirnya ibu- ibu dari DWP KBRI Brussel berhasil membawakan 2 buah lagu secara berturut- turut dari Bali Yaitu “ Tabuh Gilak “ dan “ Tabuh Memendet” , yang durasinya berlangsung selama 4 menit.

Personil Gamelan ini merupakan gabungan dari Ibu- ibu Pengurus DWP KBRI Brussel beserta anggotanya yang tergabung dalam grup gamelan “AdistrI”.

Penampilan Perdana ini cukup mendapat perhatian yang khusus, karena undangan yang kebanyakan dari masyarakat Eropa merasa terhibur mendengarkan kesenian khas tradisional Indonesia terutama Gamelan yang berasal dari Bali . Selain itu pementasan perdana ini merupakan salah satu promosi budaya Indonesia terhadap masyarakat Eropa. Sehingga mereka lebih mengenal Indonesia. 

Semoga dengan penampilan perdana Gamelan ini akan terus berlanjut dengan pementasan gamelan berikutnya. Terima kasih kepada Pak Made yang telah meluangkan waktunya untuk mengajarkan gamelan dan bersama-sama dengan DWP KBRI Brussel telah membantu mempromosikan alat musik tradisional Indonesia kepada masyarakat Belgia melalui diplomasi kesenian.

Wednesday, August 17, 2011

Demo Menghias Botol oleh Ny. Amy Ghazali

Ny. Amy Ghazali
Dengan balutan kebaya ibu-ibu DWP Brussel tampak istimewa ketika menghadiri pertemuan bulan Agustus seusai mengikuti upacara peringatan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia yang ke-66. Pengisi acara arisan kali ini adalah Ny. Amy Ghazali yang akan melakukan demo menghias botol.
Bahan-bahan yang diperlukan untuk melakukan demo menghias botol sangat sederhana karena memanfaatkan barang-barang di rumah. Misalnya untuk botol, kita dapat ambil dari botol kecap, botol sambal, botol wine dan aneka botol yang sudah tidak terpakai lagi. Semakin unik bentuk botol maka akan semakin cantik pula nantinya penampilan dari botol yang akan dihias tersebut. Sedangkan untuk hiasannya, kita dapat memanfaatkan bumbu-bumbu yang ada di dapur. Bahkan kita dapat pula menggunakan sampah dari kebun berupa kulit pohon ataupun ranting yang jatuh. Kemudian tinggal kita rekatkan hiasan – hiasan tadi dengan menggunakan lem tembak. Botol yang sudah dihias dapat kita gunakan untuk mempercantik rumah terutama di acara-acara istimewa seperti perayaan keagamaan, ulangtahun, dan lain-lain. 

Tuesday, June 28, 2011

Demonstrasi Membuat Wingko oleh Ny. Tamy Sutanto

Jelang liburan musim panas, pertemuan bulanan ibu-ibu DWP Brussel pada tanggal 28 Juni 2011 nampak sepi karena banyaknya ibu-ibu yang berlibur bersama keluarganya masing-masing. Karena  itulah demonstrasi yang diadakan kali ini dapat dimaksudkan sebagai cemilan praktis untuk anak-anak yang sedang libur sekolah yaitu  wingko oleh Ny, Tamy Sutanto. Lama pembuatan wingko ini terbilang singkat karena hanya membutuhkan waktu ± 30 menit. Rasanya yang legit berkat perpaduan santan kental dengan kelapa kering membuat kita tidak ingin melewatkannya satu iris pun.

Wednesday, June 15, 2011

APWA Charity Bazaar, 4 Juni 2011

Seperti pada tahun-tahun sebelumnya,  APWA (Asia-Pasific Women's Association)  menyelenggarakanacara penggalangan dana tahunan "Charity Bazaar" di Brussels. Pada tahun ini diselenggarakan hari Sabtu,  04 Juni 2011.  APWA adalah suatu organisasi non profit yang anggotanya  sebagian besar adalah istri-istri duta besar Asia Pasific dan Heads of Missions di kawasan Uni Europa. Bazaar  dibuka oleh Istri Duta Besar Pakistan (Presiden APWA pada tahun ini). Sekitar 20 negara anggota berpartisipasi menyajikan kerajinan, makananpertunjukan kesenianparade pakaian nasional serta tak ketinggalan hadiah-hadiah menarik seperti tiket penerbangan, voucher makan dsb. yang diundi pada hari tersebut. Tak kalah menarik, di sebuah sudut di jual juga dengan harga murah baju-baju layak pakai.  Seluruh hasil Bazaar ini akan disumbangkan bagi ke beberapa negara anggota yang terpilih.  Indonesia adalah salah satu negara yang terpilih tahun ini mendapatkan donasi yang diperuntukan untuk salah satu rumah yatim piatu di Indonesia.

Dharma Wanita KBRI Brussel, ikut berpartisipasi pada acara tersebut.  Sebelum penyelenggaraan bazaar didahului dengan penyebaran penjualan kupon tombola (undian berhadiah) kepada masyarakat Indonesia di Belgia.  Pada hari H,  ibu-ibu pengurus DWP mulai pagi hari sudah menyiapkan stand bazaar, mendekorasi, menata barang-barang khas Indonesia serta menata makanan yang kali ini menyajikan menu Siomay Bandung dan Bakso Malang. Stand Indonesia cukup banyak dikunjungi orang, sebagian dari mereka adalah  masyarakat Indonesia yang datang dari beberapa kota di Belgia.  Penjualan barang dan makanan pada hari itu cukup menggembirakan hasilnya.  

Pada  acara pertunjukan kesenian penari Indonesia mendapat kehormatan menyajikan tariannya sebagai penampilan pertama, yaitu tarian dari daerah Bali yang dimodifikasi.  Penampilan ke dua membawakan tarian dari daerah Sumatra.  Pada acara undian, peserta dari Indonesia belum terlalu beruntung memenangkan hadiah-hadiah utamanya.  Tetapi dengan niat untuk menyumbang, maka hal itu tidaklah menimbulkan kekecewaan.  

Acara berlangsung lancar sampai sore hari.  Sekitar jam 17.00 peserta sudah merapikan kembali stand-standnya, untuk kemudian membawa barang-barangnya kembali.

Tuesday, May 31, 2011

Demo Salad oleh Ny.Nirien

Ny.Nirien dengan saladnya
Suasana hujan yang menyelimuti kota Brussel tidak menyurutkan semangat ibu-ibu anggota Dharma Wanita Persatuan (DWP) Brussel untuk menghadiri acara pertemuan bulanan pada hari Selasa, 31 Mei 2011 yang mengagendakan demo "Membuat Salad" oleh Ny. Nirien. Walaupun acara demo "Membuat Salad" dilakukan setelah makan siang, namun ternyata tidak mengurangi minat ibu-ibu untuk menyaksikan acara tersebut.

Wednesday, April 27, 2011

Kunjungan ke Rumah Jompo ' Home Beauport '

Pada tanggal 27 April 2011, pengurus DWP KBRI Brussel dengan beberapa orang anggota, berkesempatan mengunjungi rumah peristirahatan dan pemeliharaan para ''lansia', di Indonesia dikenal dengan istilah panti jompo atau rumah jompo.  Dalam kesempatan ini kami bisa melihat bagaimana perawatan serta berbagai service untuk menyenangkan dan membahagiakan penghuni rumah jompo ini. 
Dalam kunjungan ini kami  tak lupa membawa snack ringan yang dimakan bersama pada saat 'tea time' di sore hari seperti: Bakwan tahu, dadar gulung isi kacang hijau, bakmi goreng dan pangsitnya yang merupakan sumbangan dari ibu-ibu DWP KBRI Brussel.                                                                                                                                

Sambutan hangat sebagai ucapan selamat datang dari President CPAS (Centre Public d’Action Sociale) Mr Jean Laurence serta Directeur rumah jompo, Mr Uylenbroeck dan tak lupa Ibu Ketua DWP menyampaikan sambutannya pula.  Acara kemudian dilanjutkan dengan hiburan dari ibuïbu pengurus dan anggota yaitu berupa nyanyi bersama sebuah lagu perancis yang diikuti pula oleh para lansia Tous les garcons et les filles” dilanjutkan    acara hiburan yaitu dengan mempertunjukkan suatu tarian dinamis dari Indonesia yaitu tarian 'Yapong'.  ditutup dengan lagu Ayo mama, yang diikuti juga oleh president dan direktur rumah jompo tersebut. 


Suasana haru bercampur gembira dirasakan kami yang berkunjung saat itu. Sebelum menikmati hidangan yang dibawa, Direktur Rumah jompo tersebut menyampaikan terimakasih atas kunjungan tersebut dengan menyampaikan suatu buket bunga kepada Ketua DWP, dan tak lupa dari DWP pun memberikan cinderamata berupa souvenir khas Indonesia.  Hidangan yang disajikan dapat dinikmati oleh para lansia tersebut.  Beberapa dari mereka minta untuk difoto bersama.  
   
    Setelah beramah tamah sambil menikmati hidangan, kami diajak untuk melihat fasilitas rumah jompo tersebut.  Untuk yang satu ini kami kagum atas fasilitas yang ada. Mereka menempati kamar-kamar bak layaknya sebuah hotel.  Semua kelengkapan tersedia di sana, bar, salon, ruang aktifitas dsb.  Sungguh suatu yang menarik adalah terpampangnya banyak foto-foto di kamar mereka, di atas tempat tidur, di samping, di lemari semua foto2 keluarga dipampang di sana.  Mungkin inilah sebagai obat kerinduan akan keluarga yang tidak selalu berada di sisi mereka....  Akankah kita menempati rumah seperti ini kelak? Wallahu'alam.

Tuesday, April 26, 2011

Demonstrasi Ketrampilan Dari Daun Pisang oleh Ny. Sarlin

Siapa yang tidak kenal dengan pohon pisang, buahnya yang  enak disukai oleh semua kalangan. Sedangkan daun pisangnya itu sendiri dapat dimanfaatkan untuk membungkus makanan seperti lontong, lemper, dll. Selain itu daun pisang dapat juga sebagai bahan dekorasi yang tidak hanya terbatas  dalam acara keagamaan dan sebagai salah satu aspek yang memperindah sajian tumpeng. Kini dekorasi dari daun pisang pun dapat mempercantik rumah yaitu seperti diletakkan di ruang tamu sebagai pengganti vas bunga atau bisa juga sebagai hiasan di kamar mandi. Oleh karenanya pada pertemuan bulanan Ibu-Ibu DWP KBRI Brussels tanggal 26 April 2011 diadakan demonstrasi "Ketrampilan  Dari  Daun  Pisang" oleh Ny. Sarlin. 

Para ibu nampak antusias untuk mencoba-coba melipat daun pisang yang nantinya akan dijadikan sebagai bahan penghias pengganti vas bunga. Berkat bantuan dari ibu-ibu yang hadir pada pertemuan bulanan pembuatan dekorasi dari daun pisang dapat selesai dalam waktu 15 menit. Selain itu bahan-bahan yang dipergunakan untuk menghias pun bisa diambil dari pekarangan pribadi sehingga kita dapat membuat hiasan rumah yang cantik dengan biaya yang murah meriah tergantung kreatifitas masing-masing.

Tuesday, March 29, 2011

Dialog Interaktif Warisan Budaya Indonesia "Siapa Menjiplak Siapa ?"


Acara pertemuan bulanan Dharma Wanita Persatuan (DWP) KBRI Brussels tanggal 29 Maret 2011 ini lain dari biasanya, karena dilangsungkan di KBRI Woluwe. Selain acara arisan diadakan pula dialog interaktif Warisan Budaya Indonesia "Siapa Menjiplak Siapa ?" yang menghadirkan Bapak Arif Havas Oegroeseno selaku Duta Besar RI untuk Kerajaan Belgia merangkap Keharyapatihan Luksemburg dan Uni Eropa sebagai narasumbernya.

Sambutan dari Ibu Sartika Oegroseno selaku ketua DWP KBRI Brussel menjadi pembuka dari acara pertemuan bulanan, lalu laporan dari tiap bidang-bidang DWP KBRI Brussel, kemudian dilakukan pengundian arisan yang dilanjutkan dengan santap siang. Barulah puncak acara yang sudah dinanti-nanti yaitu dialog interaktif “Warisan Budaya” diadakan. 
Ibu Heidy, Bapak Havas, Ibu Mira (ki-ka)
Dialog interaktif Warisan Budaya Indonesia "Siapa Menjiplak Siapa ?” dipandu oleh Ibu Mira  Hartulistyoso sebagai moderator (ketua Bidang Sosial Budaya DWP Brussel) dan Ibu Heidy Sulaiman (Wakil Ketua DWP Brussel) sebagai notulen. Pemutaran lagu Rasa Sayang-Sayange versi India yang terdokumentasikan pada tahun 1960an membuka dialog interaktif “Warisan Budaya”. Lagu tersebut adalah  salah satu yang menjadi persengketaan antara Indonesia dengan Malaysia karena diakui sebagai milik Malaysia.  

Lalu tayangan slide berganti dengan video mengenai lagu Panon Hideung yang merupakan lagu tradisional dari daerah Jawa Barat (Sunda) ternyata ‘mirip’ dengan lagu tradisional Rusia berjudul Black Eyes. Kemudian diputarkan pula video era 90-an dimana lagu Kopi Dangdut yang dinyanyikan oleh Fahmi Shahab meledak di Indonesia, ternyata lagu tersebut merupakan adaptasi dari lagu Moliendo Café yang diciptakan oleh Hugo Blanco tahun 1958.

Bangsa Indonesia yang selama ini selalu ‘marah’ karena merasa hasil karya seni budayanya diakui oleh negara lain seperti Malaysia ternyata malah ikut pula melakukan tindakan tidak terpuji dengan mengakui hasil karya seni  dari negara lain sebagai karya orisinilnya. Di tanah air sampai muncul wacana “mematenkan” budaya Indonesia agar tidak diakui oleh negara lain. Menurut Pak Havas penggunaan istilah paten untuk hasil kaya seni adalah suatu kekeliruan. Paten yang merupakan bagian dari Hak Kekayaan Intelektual (HKI) adalah perlindungan bagi inventor atas ciptaannya di bidang teknologi. Sementara perlindungan bagi pencipta terhadap hasil karyanya di bidang karya seni ialah Hak Cipta. Suasana dialog semakin menghangat ketika memasuki sesi tanya jawab.  Ibu-ibu  DWP pun tidak mau ketinggalan untuk  mengajukan pertanyaan seputar materi  dialog.  Karena keterbatasan waktu, dialog yang menarik ini pun harus diakhiri. 

Tuesday, March 22, 2011

Pelatihan Pembuatan Blog

Tanggal 22 Maret 2011 bertempat di Ruang Garuda KBRI  Brussel - Woluwe, ibu-ibu pengurus Dharma Wanita Persatuan KBRI Brussel mengadakan pelatihan "Blogging" dengan Ibu Myrna Herawati sebagai pengajarnya.  Pelatihan ini adalah salah satu program pendidikan yang dimaksudkan untuk menambah  pengetahuan dan wawasan ibu-ibu. Selain itu juga sebagai persiapan bersama dalam rangka  mengelola blog DWP KBRI Brussel yang baru.





Latihan Gamelan

Latihan Gamelan di aula Tervuren
Dalam rangka ikut serta membudayakan kesenian Indonesia, maka ibu-ibu Dharma Wanita Persatuan KBRI Brussel mengadakan latihan gamelan dari daerah Bali.  Sebagai instruktur dalam latihan tersebut adalah Bapak Made Agus Wardhana, staf KBRI Brussel.   Saat latihan perdana, diberikan melodi dasar dengan judul lagunya 'Gilak".  Masing-masing ibu diperkenankan memilih instrumen mana yang akan dimainkan. Latihan perdana yang berlangsung satu jam tersebut telah sukses dilakukan ibu-ibu.  Bahkan setelah selesai latihan,  pak Made menahan ibu-ibu untuk memainkan apa yang telah dilatih tersebut di hadapan beberapa tamu Belgia yang berniat mengikuti latihan gamelan.  Latihan perdana tersebut memacu semangat ibu-ibu untuk terus giat berlatih pada setiap hari Kamis.  Dengan suatu harapan, jika nanti harus tampil dapat memainkan gamelan tersebut dengan baik, tidak mengecewakan penontonnya.


Berikut video latihan selanjutnya setelah menguasai 2  jenis lagu 


Tabuh Memendet


Tabuh Gilak 

Tuesday, February 22, 2011

Demonstrasi "Napkin Folding" oleh Ny.Yuni Storey


Menciptakan suasana istimewa makan bersama keluarga di rumah tidak hanya dengan memasakkan makanan yang enak tapi harus didukung pula dengan penataannya yang cantik. Tampilan meja makan yang cantik ala hotel atau restoran ternama kini pun bisa diperoleh di rumah dengan mengaplikasikan seni melipat serbet  atau napkin folding sebagai solusinya. Oleh karena itu, pada pertemuan bulanan tanggal 22 Februari 2011  Dharma Wanita Persatuan (DWP) KBRI Brussel mengadakan acara demonstrasi “Napkin Folding” oleh Ny. Yuni Storey.