Wednesday, April 27, 2011

Kunjungan ke Rumah Jompo ' Home Beauport '

Pada tanggal 27 April 2011, pengurus DWP KBRI Brussel dengan beberapa orang anggota, berkesempatan mengunjungi rumah peristirahatan dan pemeliharaan para ''lansia', di Indonesia dikenal dengan istilah panti jompo atau rumah jompo.  Dalam kesempatan ini kami bisa melihat bagaimana perawatan serta berbagai service untuk menyenangkan dan membahagiakan penghuni rumah jompo ini. 
Dalam kunjungan ini kami  tak lupa membawa snack ringan yang dimakan bersama pada saat 'tea time' di sore hari seperti: Bakwan tahu, dadar gulung isi kacang hijau, bakmi goreng dan pangsitnya yang merupakan sumbangan dari ibu-ibu DWP KBRI Brussel.                                                                                                                                

Sambutan hangat sebagai ucapan selamat datang dari President CPAS (Centre Public d’Action Sociale) Mr Jean Laurence serta Directeur rumah jompo, Mr Uylenbroeck dan tak lupa Ibu Ketua DWP menyampaikan sambutannya pula.  Acara kemudian dilanjutkan dengan hiburan dari ibuïbu pengurus dan anggota yaitu berupa nyanyi bersama sebuah lagu perancis yang diikuti pula oleh para lansia Tous les garcons et les filles” dilanjutkan    acara hiburan yaitu dengan mempertunjukkan suatu tarian dinamis dari Indonesia yaitu tarian 'Yapong'.  ditutup dengan lagu Ayo mama, yang diikuti juga oleh president dan direktur rumah jompo tersebut. 


Suasana haru bercampur gembira dirasakan kami yang berkunjung saat itu. Sebelum menikmati hidangan yang dibawa, Direktur Rumah jompo tersebut menyampaikan terimakasih atas kunjungan tersebut dengan menyampaikan suatu buket bunga kepada Ketua DWP, dan tak lupa dari DWP pun memberikan cinderamata berupa souvenir khas Indonesia.  Hidangan yang disajikan dapat dinikmati oleh para lansia tersebut.  Beberapa dari mereka minta untuk difoto bersama.  
   
    Setelah beramah tamah sambil menikmati hidangan, kami diajak untuk melihat fasilitas rumah jompo tersebut.  Untuk yang satu ini kami kagum atas fasilitas yang ada. Mereka menempati kamar-kamar bak layaknya sebuah hotel.  Semua kelengkapan tersedia di sana, bar, salon, ruang aktifitas dsb.  Sungguh suatu yang menarik adalah terpampangnya banyak foto-foto di kamar mereka, di atas tempat tidur, di samping, di lemari semua foto2 keluarga dipampang di sana.  Mungkin inilah sebagai obat kerinduan akan keluarga yang tidak selalu berada di sisi mereka....  Akankah kita menempati rumah seperti ini kelak? Wallahu'alam.

Tuesday, April 26, 2011

Demonstrasi Ketrampilan Dari Daun Pisang oleh Ny. Sarlin

Siapa yang tidak kenal dengan pohon pisang, buahnya yang  enak disukai oleh semua kalangan. Sedangkan daun pisangnya itu sendiri dapat dimanfaatkan untuk membungkus makanan seperti lontong, lemper, dll. Selain itu daun pisang dapat juga sebagai bahan dekorasi yang tidak hanya terbatas  dalam acara keagamaan dan sebagai salah satu aspek yang memperindah sajian tumpeng. Kini dekorasi dari daun pisang pun dapat mempercantik rumah yaitu seperti diletakkan di ruang tamu sebagai pengganti vas bunga atau bisa juga sebagai hiasan di kamar mandi. Oleh karenanya pada pertemuan bulanan Ibu-Ibu DWP KBRI Brussels tanggal 26 April 2011 diadakan demonstrasi "Ketrampilan  Dari  Daun  Pisang" oleh Ny. Sarlin. 

Para ibu nampak antusias untuk mencoba-coba melipat daun pisang yang nantinya akan dijadikan sebagai bahan penghias pengganti vas bunga. Berkat bantuan dari ibu-ibu yang hadir pada pertemuan bulanan pembuatan dekorasi dari daun pisang dapat selesai dalam waktu 15 menit. Selain itu bahan-bahan yang dipergunakan untuk menghias pun bisa diambil dari pekarangan pribadi sehingga kita dapat membuat hiasan rumah yang cantik dengan biaya yang murah meriah tergantung kreatifitas masing-masing.