Thursday, June 13, 2013

TOUCH OF INDONESIA


TOUCH OF INDONESIA
KBRI BRUSSEL, 13 JUNI 2013

Dalam rangka ikut mempromosikan keanekaragaman seni  tekstil Indonesia, pada tanggal 13 Juni 2013, DWP KBRI Brussel bekerja sama dengan Pensosbud, Atase Perdagangan dan Perindustrian mengadakan acara pameran dan peragaan busana yang terbuat dari aneka tenun dan kain songket tradisional dari beberapa daerah di Indonesia yang bertema  “Touch of Indonesia”, yang dibuka oleh Dubes RI untuk Belgia, Bapak Arif Havas Oegroseno. Pengagas acara ini adalah Ibu Sartika Oegroseno yang juga didukung pula oleh Anick seorang desainer Belgia yang memfokuskan mendesain busana yang terbuat dari batik dengan model dan pasar khusus di Eropa dan busana hasil karyanya pada acara inipun diperagakan pula oleh perawagati setempat.
Untuk acara kali ini, DWP KBRI Brussel mengundang anggota dari dua organisasi perempuan di Belgia yang cukup besar yaitu Welcome to Belgium (organisasi wanita Internasional Kemlu Belgia) dan Femme D’Europe. (organisasi wanita internasional Komisi Eropa). Sebelum acara dimulai para tamu yang hadir dipersilahkan untuk melihat aneka barang dan kain tenun dan songket yang dipamerkan dan juga menikmati minuman khas Indonesia, seperti Jahe wangi, serbat dll.
Setelah acara sambutan dari Bapak Duta Besar Arif Havas Oegroseno, acara dilanjutkan dengan presentasi yang singkat tetapi padat informasi oleh Bapak Riaz Saehu mewakili Pensosbud yang menjelaskan sekilas mengenai Indonesia secara geografis dan posisinya di dunia serta peran dan posisi-posisi penting yang telah dipegang oleh perempuan Indonesia. Kemudian acara beranjak kepada acara utama yaitu peragaan busana dan kain tenun Indonesia untuk menunjukkan bahwa Indonesia kaya akan seni tekstil dan kain-kain tersebut tidak hanya dikenakan untuk acara tradisional tetapi saat ini  dikenakan dalam berbagai acara, seperti misalnya hanya gaun hitam panjang dipadukan dengan selendang sonket, gaya semi formal celana panjang dengan tenun.
Para model dalam peragaan kali ini tidak hanya terdiri dari Ibu-Ibu Pengurus DWP KBRI Brussel tetapi juga dari anggota masyarakat yang berdiam di Brussel dan sekitarnya. Peragaan busana kemudian dilanjutkan dengan peragaan pakaian hasil desain Anick dan ditutup dengan acara makan siang bersama dengan menu khas Indonesia. Para tamu yang hadir banyak yang mengungkapkan kekaguman mereka akan aneka tenun dan songket serta pakaian yang diperagakan, mereka juga tidak mengira acara akan meriah dan meninggalkan kesan yang mendalam. Semoga dengan diselenggarakannya acara ini bisa membantu untuk menginformasikan dan mempromosikan keaneka ragaman budaya Indonesia khususnya seni tekstil Indonesia di Brussels.