Thursday, September 22, 2011

Workshop “Batik Celup dan Glass Painting”

Pada hari selasa tanggal 22 September 2011 telah diadakan workshop “Batik Celup dan Glass Painting” di Wisma Indonesia Tramlaan, Brussel.  Acara ini dibawakan oleh Ibu Barli dari Bale Seni Barli, Bandung yang sedang berkunjung ke Belgia.  Hampir seluruh pengurus dan anggota DWP KBRI Brussel terlibat dalam acara yang menarik ini. Terlihat peserta sangat antusias untuk mendengarkan dahulu keterangan cara mencelup batik dan mewarnai gelas kaca dengan cat acrylic yang dilanjutkan dengan workshop bersama. 

Batik celup juga terkenal dengan nama jumputan.  Sangat menarik cara pembuatannya, karena hanya dengan kain dengan dasar warna putih dan diikat dengan elastis dan dicelupkan di air yang sudah disediakan dengan berbagai macam warna. Workshop glass painting juga tidak kalah menariknya dan sangat mudah.  Gelas kaca dimasukan kertas bergambar didalamnya dan selanjutnya diwarnai atau dilukis dengan kuas mengikuti gambar yang telah dibuat dengan cat khusus. 

Semua peralatan yang dibutuhkan untuk membuat batik celup dan glass painting dapat dibeli di art shop dimana saja dengan biaya yang sangat murah. Mudah-mudahan kegiatan ini dapat memberikan wawasan dan menambah pengetahuan serta pelestarian budaya Indonesia kepada seluruh anggota DWP KBRI Brussel

Tuesday, September 20, 2011

PERTUNJUKAN PERDANA “ADISTRI” (GAMELAN DWP KBRI BRUSSEL)



Pada Resepsi Diplomatik HUT RI yang ke 66 yang di adakan pada tanggal 20 September 2011 di The Hotel, Brussel, ibu- ibu dari Dharma Wanita Persatuan KBRI Brussel untuk pertama kalinya tampil di hadapan publik. Setelah berlatih selama kurang lebih 8 bulan di bawah bimbingan Bapak Made Agus Wardana, akhirnya ibu- ibu dari DWP KBRI Brussel berhasil membawakan 2 buah lagu secara berturut- turut dari Bali Yaitu “ Tabuh Gilak “ dan “ Tabuh Memendet” , yang durasinya berlangsung selama 4 menit.

Personil Gamelan ini merupakan gabungan dari Ibu- ibu Pengurus DWP KBRI Brussel beserta anggotanya yang tergabung dalam grup gamelan “AdistrI”.

Penampilan Perdana ini cukup mendapat perhatian yang khusus, karena undangan yang kebanyakan dari masyarakat Eropa merasa terhibur mendengarkan kesenian khas tradisional Indonesia terutama Gamelan yang berasal dari Bali . Selain itu pementasan perdana ini merupakan salah satu promosi budaya Indonesia terhadap masyarakat Eropa. Sehingga mereka lebih mengenal Indonesia. 

Semoga dengan penampilan perdana Gamelan ini akan terus berlanjut dengan pementasan gamelan berikutnya. Terima kasih kepada Pak Made yang telah meluangkan waktunya untuk mengajarkan gamelan dan bersama-sama dengan DWP KBRI Brussel telah membantu mempromosikan alat musik tradisional Indonesia kepada masyarakat Belgia melalui diplomasi kesenian.